Nasohi Ciptandani

Oke kali ini kita akan mencoba menggunakan Ansible untuk melakukan konfigurasi server, disini akan mencoba hal sederhana yaitu melakukan instalasi webserver dan php, webservernya menggunakan nginx dan php-fpm, sama seperti menggunakan command linux apt-get , kemudian mencari dan mengedit file konfigurasi namun dengan melakukan Ansible ini memiliki banyak manfaat, bisa baca post berikut https://nciptandani.blogspot.com/2021/06/cara-konfigurasi-server-dan-perangkat.html Banyak code/ modul-modul dari Ansible kemudian cara menulis code nya bisa dibagi-bagi menjadi beberapa bagian seperti template, playbook, role, handler, task, inventory, dll. Namun untuk memulai belajar bisa melakukan dengan hal sederhana berikut:  1. Install Ansible di workstation https://nciptandani.blogspot.com/2021/05/cara-install-ansible-di-ubuntu.html 2. Hubungkan workstation dengan server menggunakan ssh-key Banyak opsi dari ssh key, proxy dan security kemudian ada bastion, namun karena ini permulaan belajar maka s

Secara general boleh dikatakan memiliki hasil akhir yang sama misalnya untuk kepentingan VPN, Webserver, High Availability, dll namun setiap OS, vendor mempunyai interface sendiri-sendiri. Ada beberapa cara melakukan konfigurasi system bisa melalui: 1. GUI (Graphical user interface) / Web interface Ini dibuat untuk interaksi antara manusia dengan system melalui tampilan graphic, dengan ini user bisa melihat tampilan visual misalnya dengan melakukan left click, right click, drag and drop, scroll, hover, dll. 2. CLI (Command line interface) Cara ini user lebih sering berinteraksi menggunakan perintah-perintah yang sudah dibuat oleh OS/ vendor misalnya command route, command ipconfig, command ifconfig, tracert, vlan name, nslookup, crypto, tunnel group, intall-remoteaccess, add-vpnconnection, dll. 3. API (Application Programming Interface) Cara ini dengan melakukan interaksi antar software/bahasa pemrograman, engineer perlu membuat sebuah code yang kemudian dicomp

Okey kali ini saya ingin membagikan tips sederhana dalam system troubleshooting 1. Mengetahui lokasi server/VM beserta lingkungannya Maksudnya disini adalah kita perlu cukup familiar dulu dengan misalnya ooh VM nya ada di on-premises, di cloud, cloud provider ABC misalnya dengan ini bisa sedikit membantu misalnya, jika ada hal-hal yang sekiranya perlu di tanyakan ke provider support nya, mengenai apakah ada limit traffic, limit disk iops, routing di router cloud mereka, dll. 2. Mengetahui jenis VM yang dipakai Nah disini sudah masuk kedalam akun, misalnya akun cloud nya/akun server on-premises, yang sudah menjadi responsibilty customer misalnya type VM, security group, firewall, NAT, pastikan konektivitas  sudah bisa dilakukan step by step dengan check ping antar VM, cek ping gateway cloud, cek dns client nya dst. 3. OS yang dipakai Disini perlu dicek kondisi VM apakah memory, disk, cpu yang dipakai sudah mencukupi kebutuhan, atau menggunakan container misal docker, cek limitasi resour